Etika
keperawatan
Di susun oleh :
DONISIUS (11010)
AKADEMI KEPERAWATAN
YAYASAN UNIVERSITAS KRISTEN
INDONESIA
JAKARTA
2012
Daftar pustaka
Marriner,
A.T.
(1995). Nursing Management and Leadership ( 5th ed), Mosby St Louis,
Baltimore.
Swansburg,
A.C.
(1996).
Management and Leadership for
Nurse Managers. Jones and
Bartlett
Publishers International, London England
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Pengambilan
keputusan dalam penyelesaian masalah
adalah kemampuan mendasar bagi praktisi kesehatan, khususnya dalam
asuhan keperawatan dan kebidanan. Tidak hanya berpengaruh pada proses
pengelolaan asuhan keperawatan dan kebidanan, tetapi penting untuk meningkatkan
kemampuan merencanakan perubahan. Perawat dan bidan pada semua tingkatan posisi
klinis harus memiliki kemampuan menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan
yang efektif, baik sebagai pelaksana/staf maupun sebagai pemimpin.
Penyelesaian
masalah dan pengambilan keputusan bukan merupakan bentuk sinonim. Pemecahan
masalah dan proses pengambilan keputusan membutuhkan pemikiran kritis dan
analisis yang dapat ditingkatkan dalam praktek. Pengambilan keputusan merupakan
upaya pencapaian tujuan dengan menggunakan proses yang sistematis dalam
memilih alternatif. Tidak semua
pengambilan keputusan dimulai dengan situasi masalah.
Pemecahan masalah
termasuk dalam langkah proses pengambilan keputusan, yang difokuskan untuk
mencoba memecahkan masalah secepatnya. Masalah dapat digambarkan sebagai
kesenjangan diantara “apa yang ada dan
apa yang seharusnya ada”. Pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan yang efektif diprediksi bahwa individu harus
memiliki kemampuan berfikir kritis dan mengembangkan dirinya dengan adanya
bimbingan dan role model di
lingkungan kerjanya.
1.2.
Permasalahan
Mengetahui cara pengambilan keputusan.
1.3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1.3.1
Untuk memenuhi tugas dari mata kuliah etika keperawatan tahun akademik 2012.
1.3.2
Penulis ingin menyampaikan masalah cara mengambil keputusan yang benar
1.4.
Metode
penulisan
Dalam penulisan makalah ini kami
menggunakan metode:
1.4.1. Studi kepustakaan, yaitu mengambil
beberapa sumber buku-buku yang berhubungan dengan pengambilan keputusan
1.5. Manfaat penulisan
1.5.1
Bisa mengetahui lebih tetang pengambilan
keputusan
BAB II
PENGERTIANN
1.3. PENGERTIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis
terhadap hakekat suatu masalah dengan pengumpulan fakta-fakta dan data,
menentukan alternatif yang matang untuk mengambil suatu tindakan yang tepat.
Ada lima hal yang perlu
diperhatikan dalam pengambilan keputusan :
1.3.1
Dalam proses pengambilan keputusan tidak terjadi secara kebetulan.
1.3.2
Pengambilan keputusan tidak dilakukan secara sembrono tapi harus
berdasarkan pada sistematika tertentu :
1.3.3.
Tersedianya sumber-sumber untuk melaksanakan keputusan yang akan diambil.
1.3.4.
Kualifikasi tenaga kerja yang tersedia
1.3.5.
Falsafah yang dianut organisasi.
1.3.6.
Situasi lingkungan internal dan eksternal yang akan mempengaruhi
administrasi dan manajemen di dalam organisasi.
1.3.7.
Masalah harus diketahui dengan jelas.
1.3.8.
Pemecahan masalah harus didasarkan pada fakta-fakta yang terkumpul dengan
sistematis.
1.3.9.
Keputusan yang baik adalah keputusan yang telah dipilih dari berbagai
alternatif yang telah dianalisa secara matang.
Apabila pengambilan
keputusan tidak didasarkan pada kelima hal diatas, akan menimbulkan berbagai
masalah :
1)
Tidak tepatnya keputusan.
2)
Tidak terlaksananya keputusan karena tidak sesuai dengan kemampuan
organisasi baik dari segi manusia, uang maupun material.
3)
Ketidakmampuan pelaksana untuk bekerja karena tidak ada sinkronisasi
antara kepentingan organisasi dengan orang-orang di dalam organisasi tersebut.
4)
Timbulnya penolakan terhadap keputusan.
Sikap atau watak berfikir kritis
dapat ditingkatkan dengan memantapkan secara positif dan memotivasi lingkungan kerja. Kreativitas penting untuk membangkitkan motivasi secara individu sehingga mampu
memberikan konsep baru dengan pendekatan inovatif dalam memecahkan masalah atau
isu secara fleksibel dan bebas berpikir. Keterbukaan menerima kritik akan
mengakibatkan hal positif seperti; semakin terjaminnya kemampuan analisa
seseorang terhadap fakta dan data yang dihadapi dan akan meningkatkan kemampuan
untuk mengatasi kelemahan.
1.4.
METODA PEMECAHAN MASALAH
Prinsip utama untuk menetapkan suatu masalah adalah
mengetahui fakta, kemudian memisahkan fakta tersebut dan melakukan interpretasi
data menjadi fakta objektif dan menentukan luasnya masalah tersebut. Manajer
membutuhkan kemampuan untuk menetapkan prioritas pemecahan masalah. Umumnya
untuk pemecahan masalah selalu menggunakan metoda coba-coba dan salah,
eksperimen, dan atau tidak berbuat apa-apa (“do nothing”). Pembuatan keputusan dapat dipandang sebagai proses
yang menjembatani hal yang lalu dan hal yang akan datang pada saat manajer
hendak meng Proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan seperti pada
gambar di bawah ini
Masalah
Pengumpulan Data
Analisa Data
Mengembangkan pemecahan
Memilih alternatif
Implementasi
Evaluasi
Proses
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan diatas adalah salah satu
penyelesaian yang dinamis. Penyebab umum gagalnya penyelesaian masalah adalah
kurang tepat mengidentifikasi masalah.
Oleh karena itu identifikasi masalah adalah langkah yang paling penting.
Kualitas hasil tergantung pada keakuratan dalam mengidentifikasi masalah.
Identifikasi masalah
dipengaruhi oleh informasi yang tersedia, nilai, sikap dan pengalaman pembuat keputusan serta waktu penyelesaian
masalah. Terutama waktu yang cukup untuk mengumpulkan dan mengorganisir data.
1.5.
Langkah-Langkah Pemecahan Masalah
1.5.1
Mengetahui hakekat dari masalah dengan
mendefinisikan masalah yang dihadapi.
1.5.2
Mengumpulkan fakta-fakta dan data yang relevan.
1.5.3
Mengolah fakta dan data.
1.5.4
Menentukan beberapa alternatif pemecahan masalah.
1.5.5
Memilih cara pemecahan dari alternatif yang dipilih.
1.5.6
Memutuskan tindakan yang akan diambil.
1.5.7
Evaluasi.
1.6
Mendefinisikan Masalah
Untuk mengetahui hakekat suatu masalah tidaklah mudah, karena
masalah yang sebenarnya dihadapi sering terselubung dan tidak terlihat jelas.
Oleh karena itu diperlukan keahlian, pendidikan dan pengalaman untuk membuat
diagnosa yang tepat. Untuk itu manajer
perawat dan bidan agar selalu mengembangkan kemampuannya dan belajar dari
pengalaman di masa lalu untuk mempelajari perubahan yang terjadi.
1.7
Analisa Fakta dan Data
Fakta-fakta dan data yang telah
terkumpul dengan baik diolah secara sistematis yang akhirnya akan merupakan
suatu informasi yang akan digunakan sebagai bahan untuk pengambilan keputusan.
1.8
Penentuan Alternatif
Baik buruknya sesuatu keputusan yang
diambil sangat tergantung atas kemampuan menganalisa kekuatan dan
kelemahan alternatif-alternatif yang
dihadapi. Dalam usaha menganalisa alternatif yang ada seseorang perlu
memperhitungkan :
Pada setiap pengambilan keputusan
selalu disertai dengan pengambilan resiko. Pada umumnya pilihan diambil dari
beberapa alternatif jika diduga bahwa pilihan itu akan memberikan manfaat yang
paling besar baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek. Namun demkian
perlu dipertimbang juga bahwa resiko yang menyertai bersifat moderat.
1.9
Evaluasi
Untuk mengadakan penilaian yang baik, diperlukan obyektivitas
dalam melakukan penilaian atau evaluasi. Biasanya suatu hal yang sangat sukar
bagi seseorang untuk menilai dirinya sendiri secara obyektif. Oleh karena itu
pelaksanaan penilaian dapat diserahkan kepada pihak ketiga yang tidak terlibat
langsung dalam proses pengambilan keputusan untuk memperoleh tingkat
obyektivitas setinggi mungkin. Untuk proses evaluasi perlu diperhatikan
mengenai tempat dan siapa yang bertanggung jawab serta kapan hal tersebut dilaksanakan,
contoh; sebelumnya manajer menetapkan suatu kebijakan baru dalam merespon
keluhan pengunjung. Untuk menjamin bahwa kegiatan itu efektif perlu kerja sama
dengan semua staf terkait. Kemudian bagaimana penemuan itu akan dikomunikasikan
kepada personal lainnya.
1.10
FORMAT PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Langkah utama proses pengambilan
keputusan adalah sama dengan proses pemecahan masalah. Fase ini termasuk mendefinisikan
tujuan, memunculkan pilihan, mengidentifikasi keuntungan dan kerugian
masing-masing pilihan, memprioritaskan pilihan, menseleksi pilihan yang paling
baik untuk menilai sebelum mendefinisikan tujuan, implementasi dan evaluasi.
adakan suatu perubahan.
1.11 GAYA
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Gaya pengambilan keputusan manajer
perawat/bidan umumnya sama dengan gaya kepemimpinan yang digunakan oleh manajer
tersebut diatas. Ada 7 variabel yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan
untuk menyeleksi gaya yang paling cocok, yaitu :
a) Pentingnya kualitas keputusan untuk
keberhasilan institusi.
b) Derajat informasi yang dimiliki oleh
manajer.
c)
Derajat pada masalah yang terstruktur
dalam organisasi.
d) Pentingnya komitmen bawahan dan
keterampilan membuat keputusan.
e)
Kemungkinan keputusan autokratik dapat
diterima.
f) Komitmen bawahan yang kuat terhadap
tujuan institusi.
g) Kemungkinan bawahan konflik dalam
proses akhir pada keputusan final.
Metode
autokratik hasilnya lebih cepat dalam pengambilan keputusan dan cocok untuk
situasi yang krisis atau ketika kelompok senang menerima tipe ini sebagai gaya
keputusan. Bagaimanapun anggota staf umumnya lebih mendukung untuk pendekatan
konsultatif dan kelompok. Konflik dapat terjadi ketika masalah tidak
terstruktur dibahas atau jika manajer tidak mempunyai pengetahuan atau
ketrampilan dalam proses pemecahan masalah.
1.12
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Banyak
faktor yang berpengaruh kepada individu dan kelompok dalam pengambilan keputusan,
antara lain:
1.12.1
Faktor Internal
Faktor internal dari diri
manajer sangat mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Faktor internal
tersebut meliputi: keadaan emosional dan fisik, personal karakteristik,
kultural, sosial, latar belakang filosofi, pengalaman masa lalu, minat, pengetahuan dan sikap pengambilan
keputusan yang dimiliki.
1.12.2
Faktor Eksternal
Faktor eksternal termasuk
kondisi dan lingkungan waktu. Suatu nilai yang berpengaruh pada semua aspek
dalam pengambilan keputusan adalah pernyataan masalah, bagaimana evaluasi itu
dapat dilaksanakan. Nilai ditentukan oleh salah satu kultural, sosial, latar
belakang, filosofi, sosial dan kultural.
1.13
PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK
Ada
dua kriteria utama untuk pengambilan keputusan yang efektif:
1.13.1
Keputusan harus berkualitas tinggi dan dapat mencapai tujuan atau sasaran
yang sebelumnya telah didefinisikan.
1.13.2
Keputusan harus diterima oleh orang yang bertanggungjawab
melaksanakannya. Contoh; Rapat merupakan
salah satu alat terpenting untuk
mencapai informasi dan mengambil keputusan. Ada keuntungan-keuntungan tertentu
yang dapat dipetik melalui suatu rapat,
yaitu :
1.13.2.1
Masalah yang timbul menjadi jelas sifatnya karena dibicarakan dalam forum
terbuka.
1.13.2.2
Interaksi kelompok akan menghasilkan pendapat dan buah pikiran serta
pengertian yang mendalam.
1.13.2.3
Penerimaan dan pelaksanaan keputusan diambil oleh peserta rapat.
1.13.2.4
Rapat melatih menerima pendapat orang lain.
1.13.2.5
Melalui rapat peserta dilatih belajar tentang pemikiran orang lain dan
belajar menempatkan diri pada posisi orang lain.
Langkah utama proses pengambilan keputusan adalah sama
dengan proses pemecahan masalah. Fase ini termasuk mendefinisikan tujuan,
memunculkan pilihan, mengidentifikasi keuntungan dan kerugian masing-masing
pilihan, memprioritaskan pilihan, menyeleksi pilihan yang paling baik untuk
menilai sebelum mendefinisikan tujuan, implementasi dan evaluasi.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Seorang
manajer keperawatan/kebidanan harus mempunyai keberanian untuk mengambil
keputusan dan memikul tanggung jawab atas akibat dari resiko yang timbul
sebagai konsekuensi dari keputusan yang
telah diambilnya. Pada hakekatnya, pengambilan keputusan adalah suatu
pendekatan yang sistematis terhadap hakekat suatu masalah yang difokuskan untuk
memecahkan masalah secepatnya dimana individu harus memiliki kemampuan berfikir
kritis dengan menggunakan pendidikan dan pengalaman yang berharga yang cukup
efektif dalam pemecahan masalah.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar